Cirebon, 9 Agustus 2024 – Shalwa Ajeng Aprianty, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, berhasil lolos seleksi Program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Keberhasilan ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi Shalwa dan juga kampus, yang senantiasa mendorong mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam program pengembangan diri di tingkat nasional.
Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam dunia pendidikan dengan mengajar di sekolah-sekolah yang membutuhkan dukungan, khususnya di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Mahasiswa yang terpilih akan menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengajaran, pembelajaran, serta berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan kemampuan siswa di sekolah sasaran.
Shalwa mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya untuk memulai pengalaman baru sebagai bagian dari Kampus Mengajar. “Saya merasa bangga dan bersyukur bisa lolos dalam seleksi ini. Program ini adalah kesempatan berharga untuk menerapkan ilmu yang saya pelajari di kampus serta membantu adik-adik di sekolah dalam meningkatkan minat belajar dan keterampilan mereka,” ujarnya.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Shalwa atas prestasinya. “Kami sangat bangga dengan pencapaian Shalwa, yang berhasil membawa nama baik kampus dalam program nasional ini. Semoga pengalaman ini memperkaya kompetensinya sebagai calon pendidik dan memberikan dampak positif bagi siswa yang dibimbingnya,” tuturnya. Melalui Program Kampus Mengajar, Shalwa Ajeng Aprianty akan memperoleh pengalaman berharga yang tidak hanya memperkuat keterampilan mengajarnya tetapi juga meningkatkan empati dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Program ini diharapkan mampu menjadi bekal bagi Shalwa dan para peserta lainnya dalam mengembangkan profesionalisme mereka sebagai calon guru dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berkontribusi aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
